
Perkembangan dunia konstruksi saat ini demikian pesatnya. Saat ini banyak proyek konstruksi bangunan dituntut cepat dan tepat waktu namun tidak mengabaikan faktor kualitas. Oleh karena itu pemilihan bahan bangunan berkualitas untuk struktur bangunan dan finishing sangat membantu cepat tidaknya sudah proyek dapat selesai.
Salah satu bahan bangunan yang banyak diminati untuk bahan penyusun dinding adalah bata ringan. Coba perhatikan banyak proyek perumahan atau gedung kini menggunakan bata ringan dan perlahan – lahan mulai menggeser penggunaan bata merah atau batako.
Macam-macam Bata Ringan
Dulu kita mengenal bata ringan sebagai Hebel, sebuah merk yang merupakan pelopor bata ringan di daerah Jawa. Meskipun ringan namun bata ringan sangatlah solid dan terbukti tahan terhadap guncangan. Bata ringan merupakan material fabrikasi yang diproduksi dengan campuran beton dengan pasta alumunium. Di pasaran, ada dua jenis bata ringan yakni jenis AAC (Autoclaved Aerated Concrete) dan CLC (Cellular Lightweight Concrete). Bahan penyusun kedua jenis bata ini sama persis hanya berbeda pada proses produksi dan pengeringannya saja. Bata AAC dikeringkan dengan menggunakan oven bertekanan tinggi sedangkan bata CLC dibuat dengan peralatan sederhana dan dikeringkan secara alami. Bata ringan jenis AAC memiliki pori-pori halus merata dan beratnya pun lebih ringan dibandingkan dengan bata jenis CLC.
Keunggulan Bata Ringan
Lalu apa yang menyebabkan banyak orang jatuh cinta pada material yang satu ini, padahal dari segi harga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bata merah apalagi batako ?
Proses pemasangan bata ringan jauh lebih cepat.
Karena bobotnya yang ringan dan ukurannya yang besar membuat proses pekerjaan konstruksi dinding menjadi jauh lebih mudah dan cepat.
Dengan Bata Ringan, pekerjaan menjadi lebih rapi dan presisi.
Bata Ringan diproduksi dengan sistem pabrikasi, oleh karena itu tampilannya lebih rapi dan presisi demikian pula dengan tingkat kerataannya.
Finishing menjadi jauh lebih mudah.
Karena bata ringan memiliki permukaan yang halus dan rata sehingga tidak memerlukan pelapisan plasteran lagi dan dapat langsung di aci dengan menggunakan Semen Instant Khusus Acian (Skimcoat). Bandingkan bila Anda menggunakan bata merah atau batako dimana perlu dilapisis dengan plaster aci untuk memperhalus permukaannya.
Selain itu, karena permukaannya telah rapi dan presisi, Anda pun dapat menampilkan tekstur bata tanpa diaci (dinding ekspos).
Bata Ringan juga dapat berfungsi sebagai Insulator.
Pori-pori bata ringan ternyata punya sifat menyerap panas udara dari luar bangunan dan mempertahankan suhu dingin di dalam ruangan. Cocok dipakai untuk daerah yang memiliki suhu panas.
Bata Ringan kuat dan tahan guncangan.
Meskipun berat bata ringan 3 kali jauh lebih ringan dibandingkan material lainnya, tapi karena terbuat dari campuran bahan pembuat beton maka bata ringan pun memiliki kekuatan yang sama dengan beton. Sehingga terbukti bangunan yang menggunakan bata ringan jauh lebih tahan guncangan gempa.
Menghemat biaya pembangunan.
Meskipun harga satuan bata ringan jauh lebih tinggi, namun Anda dapat menghemat biaya bahan dan tenaga untuk pekerjaan plasteran. Selain itu Anda juga mendapatkan kelebihan yang telah diulas di poin 1 hingga 5.
Kekurangan Bata Ringan
Dibalik segala kelebihan tersebut, kekurangan bata ringan adalah sebagai berikut :
- Spesi atau nat bata ringan sangatlah tipis sekitar 3 mm dan butuh roskam bergerigi agar adukan menjadi lebih rata tersebar. Tentunya butuh ketelitian dan keterampilan khusus agar bata tampil lebih rapi dan presisi.
- Untuk mendapatkan kualitas yang bagus, saat pemasangan bata dan ketika mengaci lebih bagus menggunakan Semen Instant / Semen Mortar.
Nah dengan banyaknya kelebihan yang dimiliki bata ringan, tak heran kalau material yang satu ini semakin diminati dan akan semakin popular di dunia konstruksi.