6 Hal Ini Kerap Kali Menjadi Penyebab Timbulnya Lembab !

Jika Anda melihat dinding lembab dan telah menggelembung, itu artinya harus segera mendapat perhatian serius.

Tapi Anda jangan buru-buru panik dan langsung membeli material tanpa diketahui dulu pokok permasalahannya. Ya jika material tersebut terpakai, kalau tidak tentunya akan menjadi seonggok sampah yang tak tahu kapan akan terpakai.

Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya lembab pada tembok, kita mulai dari yang paling sering dijumpai ya :

Penyebab #1 : Adanya keretakan pada dinding tembok.

Ingat prinsip air yang akan masuk ke celah sekecil apapun. Demikian pula dengan tembok yang retak, air akan mudah masuk ke celah-celah terkecil dan dapat menimbulkan rembes dan lembab pada tembok.

Bukan tak mungkin akan menimbulkan jamur atau lumut bila dibiarkan terlalu lama.

Solusinya adalah :

  • Gunakan produk khusus untuk menutup retak pada tembok.
  • Aplikasikan Sealer Anti Lembab Khusus Tembok pada bagian yang lembab.
  • Gunakan Paint Additive agar cat tembok dapat melekat lebih kuat.

Penyebab #2 : Sirkulasi udara di dalam ruangan yang buruk.

Sirkulasi udara yang buruk menyebabkan uap air yang terkandung pada udara tidak dapat keluar sehingga dapat menyebabkan tumbuhnya jamur atau lumut pada permukaan tembok. Biasanya ini terjadi pada area kamar mandi, dapur, ruang cuci dan ruang bawah tanah..

            Apa solusi dari masalah ini ?

  • Rajin-rajinlah membuka jendela ketika pagi tiba selain agar sirkulasi udara berjalan lancar juga agar panas matahari dapat masuk ke dalam ruangan.
  • Bila ruangan tidak memiliki jendela, penggunaan exhaust fan dapat menjadi solusi. Ruangan berpendingin udara pun juga butuh exhaust fan agar sirkulasi udara berjalan lancar.

Penyebab #3 : Kebocoran pada atap.

Masalah ini disebabkan diantaranya oleh kesalahan dalam struktur atap, posisi genteng pecah atau tergeser, drainase atap yang sangat buruk, atau retak pada dak beton yang tidak diberikan perlindungan anti bocor.

Solusi untuk masalah ini adalah :

  • Jadwalkan secara rutin pengecekan kondisi atap. Entah itu ada kebocoran atau tidak, yang pasti atap harus selalu diperiksa secara rutin.
  • Segera perbaiki drainase dan kemiringan atap dak bila terjadi genangan air.
  • Kemiringan posisi genteng yang tidak tepat juga dapat menyebabkan air masuk melalui celah-celah genteng.

Penyebab #4 : Kebocoran pada dak lantai kamar mandi.

Hal ini juga merupakan hal yang paling sulit dicari titik bocornya sebab biasanya kamar mandi sudah tertutup oleh keramik dan aksesorisnya. Tetapi kasus yang paling umum adalah air merembes melalui semen nat keramik yang sudah tidak kedap air atau melalui sisi kloset pembuangan. Tetapi bila sudah parah hingga plafon ruangan dibawahnya basah terus, maka mau tak mau pembongkaran lantai kamar mandi wajib dilakukan.

Solusinya  bila Anda harus membongkar lantai kamar mandi adalah :

  • Gunakan pelapis anti bocor khusus untuk area basah / kamar mandi.
  • Lapisi keramik dengan Tile Adhesive  dilanjutkan dengan Semen Nat keramik dan Grout Additive.

Penyebab #5 : Adanya kebocoran pipa yang tertanam dalam tembok.

Hal ini adalah yang sulit terdeteksi, sifat air yang terus bergerak hingga celah-celah terkecil membuat kita sulit untuk menentukan pipa di area mana yang mengalami kebocoran.  Kebocoran pipa AC yang tertanam dalam tembok dapat membuat lumut menjadi tumbuh cepat di dalam sela-sela bata.

Solusi untuk masalah ini adalah :

  • Pastikan pipa yang tertanam di tembok memiliki daya rekat yang baik antar pipa dan sambungannya.
  • Sebisa mungkin jangan menanam pipa di dalam tembok. Sebagian perumahan baru sekarang ini meletakan jaringan pipa di atas plafon, sehingga bila terjadi kebocoran akan cepat dapat diatasi.

Penyebab #6 : Naiknya permukaan air tanah.

Jika tembok Anda memiliki bercak lembab hingga basah, cat menggelembung, plasteran keropos dan mulai berbubuk, lebih banyak disebabkan oleh naiknya permukaan air tanah.

Hal ini banyak dijumpai pada rumah yang tidak menggunakan sloof (biasanya pada bangunan tua), perumahan dekat bantaran kali, bekas sawah dan juga rawa.

Sebagai solusi, kebanyakan orang menutup tembok dengan keramik. Tetapi hal ini bukan lah solusi karena rembesan air justru akan mengendap di dalam tembok dan terus akan mencari jalan keluar hingga dapat menguap. Bahkan di beberapa kasus, justru keramik akan terlepas dari tembok.

Apa Solusi dari masalah ini >

  1. Perbaiki dranisae di sekitar bangunan, jangan sampai ada tanah sekitar terendam air dalam waktu yang lama.
  2. Buat trasraam (perekat bata dengan adukan yang kedap air) untuk bangunan yang tidak memiliki sloof, tujuannya mencegah rembesan air agar tidak naik ke tembok.
  3. Aplikasi pelapis anti bocor tahan lembab pada bagian tembok yang memerlukan penanganan.

Tentunya beberapa alternatif dan solusi ini haruslah melewati beberapa pertimbangan yang cukup matang. Konsultasikan dengan para ahli bila Anda galau mengambil keputusan yang tepat.

Dengan menjaga tembok dari lembab, tampilan ruangan tentu akan tetap segar dan pastinya kesehatan orang yang menghuni tidak akan terganggu karena lembab.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!